Sabtu, 16 November 2013

4 Alternatif Bisnis Rumahan | Siapa bilang memulai usaha itu sulit dan butuh modal besar? Dengan sedikit kreativitas dan ketekunan, Anda bisa menyulap hobi jadi bisnis rumahan yang bisa mendatangkan uang. Siapa tahu dari kecil-kecilan bisa berkembang mencapai hasil yang lebih baik di masa depan. Yuk, kita coba. Ragam BISNIS RUMAHAN yang lain bisa Anda Download di LinK addres ini: Download Bisnis Rumahan

Sprei dan Bed Cover
Peluang usaha ini cukup menggiurkan. Karena, jika membeli pakaian orang biasanya mencari waktu khusus untuk hunting, tidak demikian dengan sprei dan bed cover. Orang biasanya lebih senang terima jadi, tidak mau repot. Bila Anda memberi pilihan motif yang bagus, bahan yang nyaman dan harga kompetitif, tak sulit untuk memasarkannya. Anda bisa memulai dengan modal yang tak begitu besar. Berdasarkan pengalaman mereka yang sudah menjalaninya, dengan uang sejuta rupiah saja Anda sudah bisa mulai.
Kebutuhan untuk bisnis ini:
  • Bahan. Harganya sangat variatif tergantung jenis bahannya. Sebagai gambaran bisa berkisar Rp 20 ribuan per meter.
  • Untuk sprei ukuran king biasanya membutuhkan 4, 25 meter. Sedangkan yang ukuran single sekitar 2,5 meter.
  • Bila tidak bisa menjahit sendiri, Anda bisa mempekerjakan tukang jahit yang biasa dibayar per satuan. Ongkos menjahit per satuan sekitar Rp 15.000 – Rp 20.000.
  • Tali, benang, dan perlengkapan jahit lainnya yang biasa dibeli dalam jumlah kiloan atau lusinan.
Tempat membeli bahan:
Pasar tekstil seperti Pasar Cipadu, Tangerang, Pasar Tanah Abang, Pasar Baru.
Harga jual:
Tergantung ongkos produksi yang dikeluarkan. Hitunglah total ongkos produksinya terlebih dahulu, kemudian mark up (tambahkan) sekitar 25-30% untuk menentukan harga jual. Umumnya sprei tersebut dijual dengan harga sekitar Rp150.000,- ke atas.
Pemasaran:
Anda bisa masuk ke kantor-kantor (dengan memanfaatkan bantuan teman-teman di kantor Anda dulu), tetangga, saudara, teman, dan sebagainya. Biasanya sistem pembayarannya secara cash atau kredit. Selain itu, Anda juga bisa ikut pameran-pameran yang sering dilakukan di gedung-gedung perkantoran atau mal. Harga sewa stand berkisar Rp 500 ribu-jutaan (tergantung lokasi). Anda juga bisa memasarkan lewat internet. Bergabung dengan milis sangat disarankan. Alternatif lain, titip jual di department-department store, serta menyewa kios atau tempat di lokasi-lokasi strategis.

Bingkai Foto
Di zaman seperti sekarang, siapa yang tak suka memajang foto? Itu sebabnya usaha semacam ini selalu menarik untuk ditekuni. Untuk berkiprah di bidang ini Anda perlu memiliki jiwa seni dan suka berkreasi. Selain itu juga perlu pandai membaca selera pasar. Pada “musim-musim kawin” bisnis ini biasanya menggairahkan, karena banyak yang memanfaatkannya untuk suvenir perkawinan.
Modal: Sekitar Rp 7 juta.
Kebutuhan untuk bisnis ini:
  • Kayu (jenisnya sangat variatif). Biasanya dijual per meter kubik. Harganya berkisar puluhan hingga ratusan ribu rupiah.
  • Kompresor. Harganya cukup mahal, di atas Rp1 juta.
  • Kaca, cat, dan sebagainya
  • Listrik. Karena watt untuk kompresor dan alat potong cukup besar.
  • Untuk pengerjaan, Anda bisa mempekerjakan tukang yang biasa mengerjakan frame/bingkai dan dibayar per satuan. Ongkos kerja sekitar Rp 10.000/per frame. Untuk ukuran besar atau pesanan khusus, ongkosnya bisa Anda sesuaikan sendiri.
  • Ukuran yang biasanya dibuat tergantung keinginan Anda. Biasanya dari ukuran mini, 3 R, 4 R, dan seterusnya.
Tempat membeli kayu:
Klender
Harga jual:
Prinsipnya sama saja. Hitung dulu ongkos produksi yang dikeluarkan, lalu tambahkan sekitar 25-30% untuk menentukan harga jualnya. Sebagai patokan, Anda bisa menjual bingkai foto dengan harga Rp15.000-tak terbatas (sesuai ukuran, jenis kayu yang digunakan, dan kerumitan model).
Pemasaran:
Anda bisa membuat galeri sendiri di garasi atau rumah, menyewa tempat, ikut pameran atau menitip jual di toko-toko seperti toko buku, pernik atau galeri lain. Anda bisa juga menitip koleksi Anda di tempat pemesanan undangan. Cara yang masih efektif sebenarnya dari mulut ke mulut. Bisa dimulai dari saudara, tetangga, teman kemudian beranikan diri datang ke kantor-kantor menawarkan frame Anda. Jangan lupa untuk selalu mencantumkan merek dan nomor kontak di setiap frame ataupun kemasannya.

Lilin Hias
Meski tidak seramai dulu, penggemar lilin hias masih cukup banyak. Karena membutuhkan keterampilan khusus, Anda bisa mengasahnya lewat buku-buku yang banyak dijual atau ikut kursus terlebih dulu. Setelah itu, kreasi Anda lah yang menentukan.
Modal:
Sekitar Rp 200 ribuan
Kebutuhan untuk bisnis ini:
  • Parafin yang dijual kiloan
  • Cetakan, bisa dari loyang kue atau silikon
  • Pewarna, dan lain sebagainya.
Tempat membeli parafin:
Toko-toko kimia
Harga jual:
Untuk harga disesuaikan dengan bentuk, ukuran dan kerumitan desain. Anda bisa menjualnya dengan harga Rp 5.000-puluhan ribu.
Pemasaran:
Galeri-galeri, toko-toko pernik dan suvenir pernikahan, serta pameran-pameran, atau titip jual di tempat pemesanan undangan.

Wadah Kotak
Kebutuhan orang untuk wadah yang cantik masih cukup tinggi. Karena wadah ini biasanya digunakan untuk wadah kado, kue, hantaran pernikahan, hantaran lebaran, dan lain sebagainya. Masa panennya menjelang hari raya, dan musim-musim pernikahan untuk dijadikan hantaran atau wadah suvenir. Jangan lupa mencantumkan merek dan alamat serta nomor kontak yang bisa dihubungi di setiap kotak Anda. Jika memungkinkan, berilah satu ciri untuk memudahkan orang mengenali karya Anda.
Modal:
Rp 6-8 jutaan
Kebutuhan untuk bisnis ini:
  • Kertas karton dengan ketebalan 40 cm
  • Kertas hias dan hiasan-hiasan lain
Tempat membeli karton:
Kota dan Pertukangan (dekat Mangga Dua)
Harga jual:
Ongkos produksi ditambah 25%. Anda bisa menjual kotak seharga Rp 8000-tak terhingga.
Pemasaran:
Dari mulut ke mulut, galeri, department-department store atau membuka toko sendiri, serta rajin ikut pameran.
Kunci Sukses Usaha
  • Berani Ambil Risiko
    Sebuah risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil.
  • Piawai Menjual
    Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci sukses. Selain itu, kemampuan memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangkan usaha.
  • Memperluas network
    Teman akan membantu mengembangkan usaha, memberi nasehat dan membantu menolong pada masa sulit.
  • Berani Gagal
    Setiap usaha selalu akan mempunyai risiko gagal dan bila itu terjadi, bersiap dan hadapilah.
  • Ayo Lakukan Sekarang
    Kalau terlalu banyak pertimbangan, Anda bisa ketinggalan kereta.
Bisnis Kue dan Masakan
Bisnis kue dan masakan sudah teruji tetap stabil dalam keadaan apapun. Karena makanan termasuk kebutuhan primer. Jenis usaha ini bisa berupa kue, mulai dari kue-kue kering, cake hingga kue-kue basah. Dengan sedikit ketrampilan memasak dan membuat kue Anda bisa berjualan kue dan masakan. Gunakan resep-resep favorit keluarga atau resep yang sudah Anda kuasai pembuatannya. Jangan tergiur untuk membuat banyak jenis, mulailah dengan 1-2 jenis. Tambahkan jenisnya jika penjualan sudah mulai stabil. Untuk memulai bisnis ini Anda bisa memanfaatkan apa yang dimiliki di rumah. Dengan modal kurang dari 1 juta rupiah bisnis ini bisa dimulai.
Kebutuhan bisnis ini:
Modal : Untuk bahan-bahan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
Jenis kue & masakan : Tentukan dulu kue-kue apa dan masakan apa yang akan Anda tawarkan pada konsumen. Pilih jenis-jenis kue yang digemari seperti; brownies kukus, spaghetti bakar, pastel, risoles Belanda. Manfaatkan momen Lebaran dan Natal untuk menerima order aneka kue kering dan cake. Untuk masakan, bisa dimulai dengan lunch box yang harganya tak terlalu mahal dan terjangkau oleh karyawan kantor.
Peralatan : Gunakan oven, mikser, panci, wajan, dan semua peralatan masak yang Anda miliki sebagai modal awal. Jadi, jangan tergiur untuk membeli peralatan baru sebelum jualan sukses agar tidak terlalu banyak modal terbuang.
Bahan : Bahan untuk kue seperti tepung terigu, margarine, gula, telur, bahan-bahan lainnya juga aneka bahan segar untuk masakan bisa dibeli dalam jumlah seperlunya. Karena harga bahan pokok sering tidak stabil maka bisa dibeli dalam jumlah agak banyak agar harga jual kue dan masakan tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan harga.
Tempat belanja bahan: Toko Bahan Kue yang ada di dekat rumah, pasar tradisional, atau hypermarket.
Kemasan : Kantong plastik, boks karton/plastic/foam, stoples, sendok-garpu, gelas kertas/plastik. Sebaiknya beli di toko khusus plastik dan kemasan untuk mendapatkan lebih banyak pilihan dan harga lebih ringan. Di tiap pasar tradisional ada toko khusus ini.
Tempat jualan & produksi: Jika memiliki rumah yang berlokasi strategis bisa dipakai sebagai lokasi berjualan. Demikian juga dengan dapur dan ruang makan atau garasi bisa dimanfaatkan sebagai langkah awal.
Pemasaran : Ada dua cara untuk memasarkan aneka kue dan masakan Anda:
  1. Titipan atau konsinyasi: kue dan masakan bisa dititipkan pada kantin atau rumah makan. Tetapi cara ini mengandung resiko, jika tak laku akan dikembalikan dan Anda akan merugi. Kecuali itu Anda tak bisa mengontrol kemasan dan pelayanannya.
  2. Pesanan : Cara ini paling cocok untuk mengawali udaha karena kue dan masakan yang Anda buat akan dibayarkan langsung saat barang diserahkan bahkan Anda sudah bisa memperhitungkan keuntungannya.
Harga Jual : Bisnis makanan tergolong paling menguntungkan, mulai dari 50% hingga 100%. Kecuali itu perputaran uang dalam bisnis ini lebih cepat karena makanan hampir selalu dibayar tunai. Jadi setelah semua biaya dihitung, tambahkan minimal 50% sebagai keuntungan dalam menghitung harga jualnya. Misalnya 1 resep risoles ( jadi 30 buah) memerlukan biaya Rp. 35.000. Jika risoles dijual Rp. 1.750 per buah maka keuntungannya (Rp. 52.500 – Rp. 35.000=Rp.17.500 atau 50%). Dalam menentukan harga jual jangan segan memberikan diskon atau pelayanan khusus untuk pembeli dalam jumlah besar agar secara pasti volume penjualan akan meningkat.

Fruit Choco Cookie
Crackers, ceri dan cornflakes menjadi bahan paduan cokelat legit ini. Rasanya manis, tampilannya yang cantik pasti disukai anak-anak. Bisa menjadi pengisi kotak hadiah atau hadiah atau suguhan spesial di hari Lebaran dan Natal.
Memasak: 15 mnt, Persiapan: 15 mnt; Mudah; 20 potong
Kalori : 140 Kal Protein : 1.295 gr Lemak : 13.5 gr Serat : 0.1 gr
Karbohidrat : 8.65 gr
Bahan :
275 g dark cooking chocolate, potong-potong
125 g mentega
50 g graham crackers/kraker, memarkan
50 g white cooking chocolate, potong-potong
50 g ceri merah dan hijau, potong kecil
20 g NESTLẼ Cornflakes
Cara Membuat :
  • Siapkan loyang loaf 10x8x20 cm, alasi kertas roti.
  • Tim cokelat dan mentega hingga leleh. Angkat.
  • Aduk cokelat leleh dengan crackers, cokelat putih, ceri dan cornflakes hingga rata.
  • Tuang ke dalam loyang, ratakan. Biarkan hingga mengeras.
  • Keluarkan dari loyang. Potong-potong dengan pisau tajam.
  • Sajikan.
Tips :
  • Kecuali graham crakers, bisa dipakai crakers biasa, biskuit manis atau biskuit cokelat.
  • Potong-potong cokelat sesuai ukuran yang diinginkan dan taruh dalam mangkuk kertas warna-warna agar menarik dan rapi.
Sumber : http://bestfuture.wordpress.com/2007/06/11/4-alternatif-bisnis-rumahan/

Categories: , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!