Meski mainan bisa merangsang kecerdasan anak, namun tetap perhatikan kandungan bahan mainan itu. Menurut penelitian FMIPA Universitas Indonesia, ternyata banyak ditemukan mainan dengan kandungan logam berat yang membahayakan kesehatan. Penelitian bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) itu menemukan, dari 21 sampel mainan yang diteliti di laboratorium, sebanyak 20 mainan dinyatakan positif mengandung logam berat.
Ada empat logam yang ditemukan pada mainan. Yaitu timbal (Pb), merkuri (Hg), kadmium (Cd), dan kromium (Cr). Cat pada mainan menyumbang keberadaan logam berat ini. Dan, kebanyakan zat berbahaya ini berasal dari mainan untuk konsumsi anak usia 2-5 tahun. Sampel yang diambil adalah sempoa, kereta kayu, balok ukur, balok rumah-rumahan, dan puzzle.
Efek yang bakal dirasakan anak akan terjadi dalam jangka panjang. Semakin sering logam masuk ke tubuh, maka efek juga lebih cepat terjadi. Logam berat ini bisa merusak ginjal, mengurangi kecerdasan, mengganggu kerja otak, lumpuh, sampai menyebabkan kanker. Bukan lewat mulut saja zat tersebut masuk tubuh. Ternyata, logam ini mampu melewati pori kulit saat bersentuhan.
“Jika hanya dilihat dari absorbsi logam berat melalui kulit, logam berat yang terdapat pada mainan edukasi masih memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun, ada potensi logam berat tertelan lewat cat yang menempel di tangan anak,” kata Noor Jehan, peneliti dari YLKI.
Seperti ditulis National Geographic, tidak ada jaminan mainan buatan luar negeri lebih baik dari produksi lokal. Bahkan, mainan berlogam berat itu bisa didapat di pusat belanja, pasar tradisonal, hingga mal besar. Produk yang telah mencantumkan logo non-toxic pun masih ada logam berat. Sebaiknya hindarkan anak memasukkan tangan ke mulut saat menggunakan mainannya. Dan, cucilah tangan anak setelah selesai menggunakan mainan.
0 komentar:
Posting Komentar